Selamat Navroz! Navruz Mubarak!
Atribusi:Roozitaa, CC BY-SA 4.0 , melalui Wikimedia Commons

Navroz dirayakan sebagai tahun baru Parsi di India.  

Beberapa tokoh masyarakat mendoakan Navroz Mubarak  

IKLAN

Kata Navroz berarti hari baru ('nav' berarti baru dan 'roz' berarti hari).  

Hari Nowruz berasal dari agama Zoroastrianisme Persia dan berakar pada tradisi masyarakat Iran. Itu didasarkan pada kalender Solar Hijriah Iran dan ditandai pada hari musim semi Equinox pada tanggal 21st Maret. 

Itu telah dirayakan oleh berbagai komunitas selama lebih dari 3,000 tahun di beberapa negara di Asia Barat, Asia Tengah, Kaukasus, Cekungan Laut Hitam, Balkan, dan Asia Selatan. Saat ini, meskipun sebagian besar merupakan hari libur sekuler bagi sebagian besar orang yang merayakan dan dinikmati oleh orang-orang dari berbagai agama dan latar belakang, Nowruz tetap menjadi hari suci bagi penganut Zoroastrian, Baháʼí, dan beberapa komunitas Muslim. 

Navruz tertulis di UNESCODaftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan Tahun 2016. Kutipan tersebut berbunyi:  

“Tahun Baru seringkali merupakan waktu ketika orang menginginkan kemakmuran dan awal yang baru. 21 Maret menandai awal tahun di Afghanistan, Azerbaijan, India, Iran (Republik Islam), Irak, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Pakistan, Tajikistan, Turki, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Ini disebut sebagai Nauryz, Navruz, Nawrouz, Nevruz, Nooruz, Novruz, Nowrouz atau Nowruz yang berarti 'hari baru' ketika berbagai ritual, upacara, dan acara budaya lainnya berlangsung selama sekitar dua minggu. Tradisi penting yang dipraktikkan selama ini adalah berkumpul di sekitar 'Meja', dihiasi dengan benda-benda yang melambangkan kesucian, kecerahan, mata pencaharian dan kekayaan, untuk menikmati hidangan istimewa bersama orang-orang terkasih. Pakaian baru dipakai dan kunjungan dilakukan ke kerabat, khususnya orang tua dan tetangga. Pertukaran hadiah, terutama untuk anak-anak, menampilkan benda-benda yang dibuat oleh pengrajin. Ada juga pertunjukan musik dan tarian jalanan, ritual publik yang melibatkan air dan api, olahraga tradisional, dan pembuatan kerajinan tangan. Praktik-praktik ini mendukung keragaman budaya dan toleransi serta berkontribusi dalam membangun solidaritas dan perdamaian komunitas. Mereka ditransmisikan dari generasi yang lebih tua ke generasi yang lebih muda melalui observasi dan partisipasi”. 

***

IKLAN

TINGGALKAN BALASAN

Silahkan masukkan komentar anda!
Silahkan masukkan nama anda disini

Untuk keamanan, penggunaan layanan reCAPTCHA Google diperlukan yang tunduk pada Google Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan.

Saya setuju dengan persyaratan ini.